Review Apple AirPods - Si Mungil yang Canggih


Is it good? Yes it is!
Here's why..

iPhone adalah produk Apple yang pertama kali saya gunakan. Alasannya sederhana, karena saat itu saya membutuhkan sebuah ponsel yang bisa melakukan semuanya dan tidak ribet digunakan. Kemudian barulah saya memiliki sebuah MacBook untuk membantu kegiatan harian saya, alasannya juga sederhana, karena saya membutuhkan sebuah laptop yang dapat melakukan segalanya yang berkaitan dengan pekerjaan tanpa harus memikirkan instalasi program remeh temeh lainnya. Maka resmilah saya memasuki ekosistem Apple, yang menurut saya adalah hal terbaik yang dapat diberikan oleh sebuah perusahaan teknologi kepada user nya. Sebuah sistem terintegrasi yang tidak pernah gagal. Tim Cook pernah berkata, wireless is the future. Sebagai bentuk implementasinya, setelah membunuh port earphone di iPhone 7 akhir tahun 2016 kemarin, Apple memperkenalkan produk barunya, si mungil yang mereka beri nama AirPods. Langkah besar ini tidak lain adalah supaya orang mulai beralih menggunakan produk nirkabel. Lalu bagaimanakah kualitas AirPods? Apakah produk ini cukup berharga untuk dimiliki? Apa saja yang bisa dilakukan si mungil ini?

Desain
Tidak ada yang berbeda dari AirPods dengan earphone lama Apple yang diberi nama EarPods yang selalu termasuk dalam setiap unit iPhone baru. Untuk tahu sedikit perbedaannya, cukup potong saja kabel EarPods yang anda miliki, Voila! anda sekarang memiliki sebuah AirPods. Jika anda pernah menggunakan Dental Floss (benang gigi) maka anda bisa membayangkan seperti apa rasanya membawa si mungil ini karena AirPods dilengkapi dengan kotak penyimpanan yang compact dengan ukuran sebesar itu.


Apple sengaja tidak mengubah desain dari AirPods karena menurut mereka desain dari EarPods yang pertama kali diperkenalkan tahun 2012 sudah baik dan sangat pas di telinga banyak orang… yang mana sebenarnya tidak juga. Hal ini adalah salah satu permasalahan ketika pertama kali AirPods dijual di pasaran berupa banyaknya pengguna yang kehilangan salah satu AirPod mereka saat mereka beraktivitas. 


Meskipun bagi saya tidak ada masalah berarti karena AirPods sangat pas di telinga saya, namun hal yang cukup disayangkan adalah saat si mungil ini bergeser sedikit dari telinga maka suaranya akan keluar dan mengurangi kualitasnya.

Kualitas Suara
Dengan ukurannya yang mungil, saya cukup kagum dengan kualitas suara dari AirPods, sedikit lebih baik dari EarPods. Meskipun Apple mengklaim komponen audio hampir sama di antara kedua produk tersebut, namun menurut saya AirPods menghasilkan suara yang lebih baik di low end. Saya benar-benar tersentak pertama kali mendengar Come As You Are milik Nirvana melalui perangkat AirPods, suara bass terdengar bulat dan pada bagian tertentu lagu terdengar lebih dinamis dibanding saat saya menggunakan EarPods.

Konektivitas
2017 adalah tahun di mana saya pertama kalinya menggunakan sebuah earphone dengan teknologi bluetooth. Salah satu alasan saya cukup terlambat untuk menggunakan earphone bluetooth adalah malasnya saya akan proses menghubungkan (pairing) earphone dengan handphone yang ribet dan seringkali terputusnya konektivitas antara earphone dan handphone.

Photo: Apple
Apple pantas mendapatkan pujian  untuk menyelesaikan dua masalah besar yang ada pada sebuah earphone dengan teknologi bluetooth pada umumnya: menghubungkan (pairing), dan memberikan koneksi yang kuat. Untuk hal ini kita harus berterimakasih kepada chip W1 yang diperkenalkan Apple di AirPods dan juga beberapa headphone Beats.

Photo: 9to5Mac
Proses menghubungkan AirPods dengan iPhone untuk pertama kali sangatlah mudah. Anda tinggal membuka tutup case AirPods maka sebuah layar akan muncul di iPhone meminta Anda untuk terhubung. Apabila telah terhubung, maka anda tidak perlu lagi melakukan proses pairing karena AirPods terhubung setiap kali Anda mengeluarkannya dari case nya. AirPods selalu terlihat dan dapat diakses di Control Center pada perangkat iOS anda.

Menggunakan AirPods di beberapa perangkat Apple juga sangat mudah jika anda memiliki lebih dari satu perangkat Apple yang terhubung dengan satu akun Apple ID. Hal itu semudah mengetuknya di Control Center pada perangkat seperti iPhone, Apple Watch, iPad dan tentu saja laptop Mac dengan OS Sierra.

Satu hal luar biasa lagi yang dilakukan oleh Chip W1 adalah memecahkan masalah unik yang sering terjadi pada earphone bluetooth, yaitu pada kebanyakan earphone adalah adanya latensi atau delay sekitar 30-50 milidetik untuk suara yang diterima. Tidak terlalu berpengaruh untuk audio sebenarnya, tapi masalah besar ketika anda menonton video atau bermain game.

Photo: ifixit
Untuk penyelesaian permasalahan ini kita lagi-lagi harus berterimakasih kepada Chip W1, yang mana masing-masing AirPod anda dilengkapi dengan Chip W1 yang juga berfungsi sebagai penerima saluran Bluetooth dan menangani sinkronisasi. Hasilnya tentu saja latensi yang sangat rendah dan koneksi yang andal. Saya mengapresiasi ini dan hal ini juga yang meyakinkan saya untuk memiliki AirPods.

Ketahanan Baterai
Hal lain yang saya sukai dari AirPods adalah anda tidak perlu memikirkan baterai dari AirPods anda. Karena kemanapun anda pergi, baterai itu selalu ada dalam bentuk case atau kotak penyimpanan yang berbentuk mirip Dental Floss tadi. Cara yang cukup pintar menurut saya, Apple tahu kalau kita menggunakan earphone pasti selalu membawa kotak penyimpannya, maka kenapa tidak jadikan saja kotak itu sebuah charging case yang saat kita tidak menggunakan dan menyimpan AirPods di dalam kotak, dia akan otomatis melakukan pengisian daya. Bravo, Apple! Kotak ini pun ukurannya kecil sehingga hampir pasti muat di kantong.

Photo: ifixit
Kemampuan untuk terus-menerus mengisi daya ini juga diimbangi dengan ketahanan baterai dari AirPods itu sendiri. Dari penggunaan yang saya lakukaan, saya mendapatkan hampir 5 jam sebagaimana layaknya Apple katakan dalam presentasinya. Saya tidak mendapatkan angka pasti karena saya tidak menggunakan secara full untuk melakukan pengujian. Tipikal penggunaan yang saya lakukan biasanya untuk berlari sekitar 30 Menit kemudian saya tinggal baru kemudian saya pakai lagi. Namun, anda tidak perlu khawatir jika anda kehabisan baterai, anda selalu dapat memasukannya ke kotak penyimpanan, dan daya akan terisi penuh hanya dengan 10-15 menit.

The Verdict
Meskipun memiliki ketahanan baterai yang besar, konektivitas yang luar biasa, dan kualitas suara yang bagus, bukan berarti AirPods hadir tanpa cela. Salah satu kekurangan fatal dari AirPods adalah bentuknya yang kadang menyulitkan untuk dijaga di telinga. Saya kadang harus sangat hati-hati ketika harus berebut untuk mengambil barang di kabin pesawat takut-takut AirPods saya tersenggol tangan orang dan jatuh kemudiah hilang, atau ketika akan makan bakso saya khawatir si mungil akan memenuhi takdir mereka sebelum waktunya. Meski saya selalu menggunakan AirPods untuk berlari dan tidak pernah sekalipun saya mereka terlepas dari telinga saya, namun mungkin saja lebih sedikit baik jika Apple  menyertakan serangkaian rubber tip atau rubber fit sleeves dalam setiap unit AirPods yang walaupun sangat kecil kemungkinannya add-on seperti itu ada di produk Apple… ah classic Apple!

Satu lagi yang membuat saya cukup frustasi dengan AirPods adalah ketidakmampuannya untuk mengatur volume up dan volume down langsung melalui AirPods yang menempel di telinga, jadi anda harus menggunakan perangkat iPhone, iPod, atau Apple Watch untuk mengatur volume.

So my verdict is, AirPods bukan untuk semua orang. Mengingat harganya yang cukup tinggi dibanding dengan produk sejenis di pasaran dan semua magic di atas hanya bekerja baik jika anda memiliki perangkat Apple, sulit bagi saya merekomendasikan AirPods. Tapi percayalah jika anda ingin mencoba masa depan teknologi nirkabel dari Apple maka AirPods adalah untuk anda, dan tidak ada satupun kekurangan yang akan anda rasakan kecuali memang telinga anda tidak pas ukurannya dengan AirPods ini. Jadi sebelum beli pastikan ukurannya pas dengan telinga anda.

Score
7.6

Comments