(Movie Review) Zootopia, Film yang Dipenuhi Satir Kehidupan


Tidak banyak film yang saya anggap begitu bagusnya saya tonton akhir-akhir ini. Well, akhirnya setelah menunggu cukup lama dan bersabar hal tersebut saya dapatkan dari sebuah film animasi terbaru keluaran Walt Disney, Zootopia. Sejak awal kemunculannya di bioskop saya sebenarnya sudah ingin menyaksikan film ini, namun karena satu dua hal saya tidak sempat menyaksikan film ini di bioskop. Setelah menunggu cukup lama saya akhirnya mendapat kesempatan untuk menontonnya di rumah. Apa yang membuat film ini begitu menarik?


Digambarkan, ribuan tahun lalu binatang masih saling memangsa dimana predator yang terdiri dari para karnivora selalu manjadi musuh bagi para herbivora. Namun, pada akhirnya para binatang menyadari bahwa hal tersebut tidak ada artinya. Maka sepakatlah mereka untuk membentuk suatu perdamaian antara karnivora dan herbivora agar dapat hidup berdampingan di sebuah tempat bernama Zootopia. Hal tersebutlah yang menjadi premise utama film ini. Zootopia adalah sebuah kota megapolis yang mana jutaan binatang hidup berdampingan dan tidak saling memangsa dan siapapun dapat menjadi apapun. 

Zootopia Poster

Judy Hopps (Ginnifer Goodwin) adalah seekor kelinci mungil dan lucu yang memiliki cita-cita besar untuk menjadi seorang polisi. Semua orang yang mendengar cita-cita besar tersebut hampir pasti akan menertawakannya, karena sepanjang sejarahnya tidak pernah ada kelinci kecil nan lembut yang menjadi polisi. Bahkan teman dan orang tua pun meragukan mimpi seekor Judy Hopps tersebut.

Pada akhirnya, seperti selalu disebut-sebut dalam film… ‘anyone can be anything.’ dan akhirnya dengan segala kerja kerasnya, Judy Hopps lulus sebagai lulusan terbaik di akademi kepolisian.

Officer Judy Hopps

Menjadi polisi dengan lulusan terbaik di akademi kepolisian tidak lantas menjadikan Judy Hopps dipandang sebagai polisi yang tangguh di Zootopia Police Department (ZPD). Terbukti, setelah itu Hopps hanya ditugaskan untuk memberikan surat tilang parkir di Zootopia oleh atasannya, Chief Bogo (Idris Elba) seekor banteng besar yang kuat. Pekerjaan menjaga parkir tersebut membawa Hopps berkenalan dengan seekor rubah cerdik dan licik, Nick Wilde (Jason Bateman).

Di sela-sela tugasnya ‘menjaga parkir’, Hopps dihadapkan oleh seekor Cerpelai pencuri. Setelah melalui kejar-mengejar yang panjang, akhirnya Hopps berhasil mengkap Duke Weaselton sang pencuri tersebut. Namun, hal tersebut bukan tanpa akibat, karena kejar-mengejar tersebut menimbulkan kekacauan di Kota Zootopia. Atas hal terseut Inspektur Polisi Bogo memberi peringatan keras kepada Hopps dan mengancam akan memecat Hopps. Namun keberuntungan masih berpihak kepada Hopps yang mana pada saat bersamaan muncullah Mrs. Otterton yang menangis dikarenakan menghilangnya sang suami. Dia memohon agar ZPD menangani kasus hilangnya suaminya tersebut. Untuk itu, Hopps mengajukan diri dan Inspektur Bogo pun menyaratkan dalam waktu 48 Jam, Hopps harus berhasil menyelesaikan kasusnya atau dia akan dipecat atas kesalahan yang telah dilakukan sebelumnya. 

Chief Bogo
Kasus hilangnya Mr. Otterton tersebut membawa seekor Nick Wilde kembali terlibat dalam kasus pencarian itu. Mampukah Petugas Polisi Hopps menemukan kembali Mr. Otterton yang menghilang? Apa yang sebenarnya terjadi dengan Mr. Otterton? Bagaimana hubungan Nick Wilde dengan Petugas Hopps? 

Zootopia adalah film animasi terbaik yang saya saksikan di tahun 2016 ini. Idenya saya rasa benar-benar baru dan tidak orisinil. Ekspektasi saya memang cukup tinggi untuk film ini, karena di lini masa Twitter pun film ini dipuji-puji dikarenakan banyak maksud-maksud tersembunyi di dalamnya. Setelah menonton film ini saya segera ingin menyaksikannya sekali lagi untuk melihat dari perspektif yang berbeda. 

I'm the Fastest Man Alive!

Sutradara Byron Howard (Tangled) bersama-sama dengan Rich Moore (Wreck-it Ralph) dan Jared Bush seakan ingin menyampaikan isu-isu politis yang kuat dan mengemasnya dalam sebuah film animasi yang menggemaskan. Pasti saja ada maksud dengan merepresentasikan seekor singa sebagai sosok walikota, seekor badak sebagai seorang kepala polisi, dan yang paling membuat saya terpingkal adalah sebangsa Sloth yang bekerja di pemerintahan. Selain hal-hal tersebut, masih banyak lagi sindiran yang ditebar di dalam film ini terkait soal hidup berdampingan, rasisme, mimpi-mimpi, serta hubungan antara mayoritas dan minoritas.

Sekali lagi saya ulangi, Zootopia adalah film animasi terbaik yang saya tonton sampai saat ini diakrenakan banyaknya pesan yang ditebar sana-sini, hal-hal tersebut saya rasakan sangat dekat dengan kehidupan bernegara di Indonesia yang mana masih banyak sekali golongan mayoritas yang didiskriminasi dan ditindas. Film ini memang akan menimbulkan diskusi yang panjang dan serius, namun tenang saja ini tetaplah film buatan Disney yang dimaksudkan agar anak-anak tetap mampu menikmatinya. Yup, Disney berhasil membuat film yang dapat diterima orang dewasa namun juga tetap mampu dinikmati anak-anak karena warna-warna yang cerah dan juga binatang lucu bertebaran di setiap scene-nya.

What I liked:
  • Penuh satir mengenai kehidupan.
  • Pesan politis disampaikan secara ringan sehingga mudah diterima.
  • Banyak binatang lucu untuk anak-anak.


What I didn't like:
  • Kenapa film seperti ini tidak datang dari Pixar?

Rating:
  • 5/5

Comments

  1. film zootopia adalah film yang sangat keren, dan film yang terbaik.

    ReplyDelete

Post a Comment