(Movie Review) Doctor Strange, Sebuah Perkenalan Multiverse yang Ringan dari Marvel

Sumber Gambar

Dr. Stephen Strange (Benedict Cumberbatch) adalah seorang ahli bedah saraf bertangan dingin yang sukses, arogan dan kadang sering mengabaikan sekelilingnya karena kepintaran dan keahlian yang dimilikinya, seperti halnya Tony Stark, Stephen Strange juga disandingkan dengan seorang 'partner' yang dalam film ini ditampilkan oleh seorang Rachel McAdams dalam bentuk Christine Palmer. Suatu malam, sebuah kejadian fatal menimpa Stephen Strange yang mana Lamborghini yang dikendarainya mengalami kecelakaan hebat yang menyebabkan Dr. Strange cedera parah pada sarafnya sehingga tidak bisa lagi menggerakan kedua tangannya dengan baik, akibat itu semua karir yang ada padanya pelan-pelan mengalami penurunan. Begitu parahnya cedera yang dialami, bahkan semua pengobatan medis yang ada tidak dapat menyembuhkan cedera tersebut. Election Day 2016 Update Donald Trump and Hilary Clinton

Ditengah-tengah kegalauannya untuk mencari penyembuhan atas penyakitnya, Dr. Stephen Strange diberitahukan akan sebuah tempat pengobatan di Nepal yang bernama Kamar-Taj tempat The Ancient One (Tilda Swinton) berada. Akankah Dr. Strange berhasil menyembuhkan penyakitnya di Kamar-Taj? Siapakah sebenarnya The Ancient One yang dikabarkan mampu menyembuhkan segala macam penyakit tersebut?

Bagi kamu yang selalu mengikuti Marvel Cinematic Universe sejak awal mungkin kamu akan merasakan sedikit perbedaan di dalam film Dr. Strange ini. Bukan, bukan secara jalan cerita namun lebih kepada karakter hero yang ditampilkan. Dr. Strange bukanlah superhero yang mendapatkan kekuatan mistisnya begitu saja karena terlahir sebagai seorang anak dewa, atau miliuner yang terobsesi membuat peralatan canggih untuk membantu umat manusia dalam memerangi kejahatan, ia adalah manusia biasa yang belajar ilmu dukun di Kamar-Taj yang didapatkan dengan jalan mempelajarinya dari The Ancient One. 

Doctor Strange Poster

Perlahan disadari oleh seorang Stephen Strange adalah dengan semakin mumpuninya kekuatan yang dimiliki berarti semakin besar juga tanggung jawab yang ditanggungnya, adapun bahaya yang mengancam datang dari seorang Kaecilius (Mads Mikkelsen), murid The Ancient One terdahulu yang telah bergabung kepada The Dark Side of The Force. Dengan latihan yang belum begitu sempurna, mau tidak mau, Strange harus terlibat dalam pertarungan dunia perdukunan tersebut. Selain karakter hero utama, dunia yang diperlihatkan dalam Dr. Strange juga sangat berbeda dengan film Marvel Cinematic Universe lainnya. Film ini banyak bermain-main dengan konsep Multiverse atau yang biasa dikenal dengan istilah dunia paralel sehingga dapat memunculkan berbagai macam kemungkinan dalam plot cerita MCU selanjutnya. 


Cerita Dr. Strange yang bermain-main dengan konsep ruang dan waktu banyak mengingatkan saya akan film-film dari seorang Christopher Nolan khususnya film Inception, hanya saja Scott Derrickson yang ditunjuk sebagai sutradara film ini menampilkan konsep Multiverse tersebut dengan sangat ringan sehingga kita tidak perlu berpikir terlalu keras untuk mencerna maksud dalam beberapa adegan di film ini. Saya sempat berandai-andai jika saja Nolan yang ditunjuk sebagai sutradara film ini mungkin saja jalan ceritanya lebih kompleks dan 'berisi'. Namun khayalan saya tersebut hilang begitu saja mengingat ini adalah film dari Marvel Studios yang dalam membuat cerita tidaklah terlalu rumit mengingat pasar mereka juga adalah anak-anak karena Marvel juga dipegang Disney.

'Eh, udah subuh ya?'

Jajaran artis yang terlibat dalam film ini hampir semuanya menampilkan penampilan terbaiknya dan memang benar-benar dipilih secara tepat. Contohnya saja seorang Benedict Cumberbatch yang memang dikenal sebagai seorang yang selalu memerankan karakter yang memiliki tingkat intelegensia tinggi, suka pamer, dan sedikit anti-sosial, saya puas saat menyaksikan penampilan dari seorang Benedict Cumberbatch dalam film ini karena selain berhasil menampilkan semua kriteria di atas, Benedict juga berhasil menampilkan humor-humor receh yang bagi saya cukup berhasil. Jika ada kekurangan itu ada dalam sosok seorang Rachel McAdams yang harus disayangkan perannya terasa kurang sekali di film ini. 

‘Hello. The name's Sherlock Holmes, and the address is 221-B Baker Street. Afternoon.’

So my verdict is, Doctor Strange adalah sebuah Origins baru dari Marvel Studios yang memperkenalkan kita kepada sosok superhero yang benar-benar berbeda yang pasti nantinya akan digabungkan dengan superhero Marvel lainnya. Saya suka semua film sci-fi dengan konsep dunia paralel apalagi ditampilkan dengan CGI yang benar-benar indah, namun sayang sekali ini adalah film Marvel yang sangat-sangat-sangat ringan sehingga kurang gregetnya. Bila kamu berencana menonton film ini, pastikan jangan keluar bioskop dulu sebelum menonton dua after-credit scenes di akhir!

What I liked:
  • Marvel memperkenalkan lagi superhero baru, yeay!
  • Konsep Multiverse yang diusung adalah hal yang cukup baru di dunia Marvel (me waiting The Flash from you hey, DC!)
  • CGI yang ditampilkan sangat-sangat keren dan halus.

What I didn't like:
  • Tema Dunia Paralel yang ditampilkan terasa begitu ringan.
  • Peran Rachel McAdams terasa sangat kurang, kan sayang udah dibayar mahal-mahal.
  • Alur cerita yang lagi-lagi mudah ditebak. 

Rating:
  • 3/5

Comments