(Movie Review) Insidious Chapter 2

Ingatkah kalian pada 2011 lalu kita dikejutkan dengan kesuksesan sebuah film horror berbudget rendah namun sangat menjanjikan dan bahkan dapat saya katakan cukup sukses dipasaran. Yup! Film itu adalah Insidious. Dan ternyata film tersebut disutradarai oleh James Wan yang sebelumnya telah saya kenal namanya lewat film bernuansa gore yang saya ikuti dari awal, SAW. Pada tahun 2007, Wan juga pernah menyutradarai film dengan judul Death Sentence, namun sayang film tersebut tidak terlalu laris dipasaran. Barulah pada tahun 2010, sutradara ini membuat film Insidious yang kemudian dirilis pada tahun 2011 diseluruh dunia. Bagaimana kualitasnya?

Perlu saya katakan disini, bahwa sebenarnya saya bukanlah orang yang begitu suka film bergenre horror. Bukan, bukan karena saya takut, justru sebaliknya bagi saya film horror selalu terasa gagal dalam hal menakut-nakuti saya, ini jujur, saya pernah tertidur waktu menonton salah satu film horror, karena amat sangat membosankan. Tapi... Melihat film Insidious pada pertama saja saya langsung terpikat, bagi saya film Insidious terasa berbeda dengan film horror lain karena pendekatan yang dipakai pun berbeda, dan tentu saja jalan cerita adalah faktor utama bagi saya, Insidious melakukannya dengan baik jalan ceritanya kuat dan teknik-teknik yang dipakai pun terasa lebih modern daripada film Horror yang sudah-sudah.

Melanjutkan kesuksesan Insidious pertama dan dihadirkannya 'cliffhanger' diujung cerita membuat saya semakin tidak sabar menantikan film James Wan selanjutnya... INSIDIOUS 2! Ya, saya yakin Insidious 2 pasti akan dibuat lagi dan James Wan tetap duduk dibangku sutradara. 2013 membuat saya dbuat bingung saat melihat ada sebuah film horror karya James Wan tapi itu bukan Insidious 2, yup, betul! Film itu adalah The Conjuring. Lalu kemana Insidious 2? Apakah tidak jadi dirilis?

The Conjuring ternyata mendapatkan pujian positif dari orang-orang yang menontonya... dua atau tiga bulan setelah kesuksesan film The Conjuring, akhirnya dirilis juga sekuel film Insidious, yaitu Insidious Chapter 2. Apakah film ini lebih bagus dari prekuelnya? Karena dari kebiasaan yang sudah-sudah, sekuel sebuah film horror sulit untuk menyamai kualitas prekuelnya.

Insidious Chapter 2 Poster

So here goes the review...

Sebelum menonton ada baiknya kalian ingat-ingat dulu jalan cerita film Insidious pertama, karena dapat saya katakan film yang kedua ini memiliki jalinan cerita yang sangat berhubungan dengan prekuelnya. Sedikit mengingatkan, di ending film pertama Josh (sang ayah) pergi ke dunia gelap atau dunia arwah untuk menyelamatkan anaknya. Namun yang terjadi justru sang ayah berhasil menyelamatkan Dalton (puteranya) tapi dia terjebak didalam dunia arwah, sedangkan tubuhnya yang berada di dunia nyata diisi oleh roh jahat yang memiliki tujuan tertentu (baca: sang ayah terjebak di dunia arwah). Hal ini sebenarnya 'diketahui' oleh Renai, sang istri, yang melihat sebuah foto di kamera milik Elise sang dukun yang mati tercekik. Namun, tetap saja percaya bahwa suaminya yang ini memanglah suaminya, bukan hantu, setan, atau sebagainya. Beberapa saat setelah kejadian itu, keluarga ini pindah kerumah sang nenek untuk menghindari gangguan-gangguan yang ada dirumah sebelumnya. Namun sial, hal tersebut tidak berlangsung lama. Perlahan dari awal film kita tahu tetap saja ada yang tak beres dirumah yang baru saja mereka tempati itu.

Mengalami gangguan-gangguan aneh itu, sang nenek atau ibu Josh memanggil lagi bantuan dukun yang tidak lain adalah teman dari Elise yang pada akhir cerita Insidious pertama mati tercekik. Ada apakah sebenarnya dirumah itu? Lalu benarkah sang setan masih bersemayam di tubuh Josh? Sementara bagaimana nasib keluarga ini, apakah mereka dapat selamat?

Aaaah... saya rasa tidak perlu banyak bercerita karena mungkin saja hal tersebut berpotensi spoiler, langsung saja tonton film ini, bila Anda telah menonon yang pertama. Dari awal, film ini telah membangun tensi yang cukup tinggi secara perlahan dan tidak terlalu dipaksakan. James Wan tetap mempertahankan deratan aktor dari prekuel sebelumnya, sebut saja Patrick Wilson, Rose Byrne, Ty Simpkins, dan Lin Shaye. Di antara semuanya sudah jelas Patrick Wilson sebagai Josh mendapat peran yang paling sulit menurut saya, namun dia sungguh luar biasa dalam memerankan sosok Josh (tonton maka kamu akan tahu)! Oiya, tidak lengkap menuliskan tentang film ini tanpa menyebut duet konyol tokoh Specs dan Tucker, karena ditengah-tengah tensi film yang meninggi, mereka dapat menghadirkan tawa untuk penonton, dengsn porsi yang pas dan tidak berlebihan.

Tante Meriam Bellina (?)

Dibagian cerita sendiri saya sangat kagum dengan James Wan yang ternyata masih saja menemukan cara-cara kreatif untuk membuat penonton deg-degan. Yang paling kreatif menurut saya adalah bagaimana cara pengambilan gambar pada scene-scene tertentu, sehingga beberapa kali saya berbicara dengan teman disebelah saya, 'sialan, ini nambil gambarnya gini banget, pasti bakal muncul sesuatu nih!' diluar pengambilan gambar yang sederhana namun sangat kreatif tadi, kemunculan hantu secara tiba-tiba, suara biola yang menyayat sehingga menimbulkan kengerian tersendiri, suara piano yang lembut namun membuat ngeri, suara tangisan, benda yang bergerak sendiri, dan sebagainya, terasa sangat simple namun kreatif ditangan seorang James Wan. Jalan cerita? Tonton sendiri, ya, nanti spoiler, yang jelas jalan cerita di Insidious Chapter 2 ini bagi saya terasa sangat luaaaaaaaas, sehingga kamu harus perhatikan detil-detilnya agar mengerti ceritanya.

Jadi, kesimpulan saya... Insidious Chapter 2 adalah maha karya selanjutnya dari seorang James Wan yang ternyata membalikan anggapan bahwa biasanya sekuel film horror kualitasnya jelek. Nope! Film ini diisi dengan cerita yang lebih luas, akting yang luar biasa, dan klimaks yang lebih bagus daripada film sebelumnya. Simple but creative! kamu pencinta horror? Jangan lewatkan film ini.

Nilai: 3.5/5




...oops dari kabar yang beredar sih bakal ada Insidious 3, tapi James Wan bukan sutradaranya. Ah, tidak apa, toh kita akan melihat karya James Wan di tahun depan dalam bentuk kebut-kebutan liar. :))

Comments