(Movie Review) Dunkirk, Non Fiksi a la Nolan


Rating: PG-13 (for intense war experience and some language) | Director: Christopher Nolan | Writer: Christopher Nolan | Runtime: 107 minutes

What is Time?
Sutradara Christopher Nolan adalah salah satu orang yang paham sekali tentang konsep waktu, bahkan dalam karyanya sering sekali sang sutradara bermain-main dengan konsep ruang dan waktu. Tahun 2017 ini, sang sutradara kembali memperkenalkan karyanya yang berjudul Dunkirk. Berbeda dengan karya-karya sebelumnya, Dunkirk adalah sebuah peristiwa nyata yang pernah terjadi. Tentu saja sang sutradara tidak bisa bermain-main dengan menghayal jalan ceritanya sebagaimana biasa ia lakukan. 



Ulasan di bawah ini mungkin mengandung spoiler untuk film Dunkirk dan film-film lain yang disutradarai Christopher Nolan. Saran saya buat yang belum menonton jangan baca review ini, karena saya tidak bertanggungjawab kalo setelah membaca review ini keasyikan menonton akan berkurang. You’ve been warned!

Peristiwa Dunkirk adalah evakuasi tentara Sekutu dari pantai dan pelabuhan Dunkerque, Perancis, pada tanggal 26 Mei sampai 4 Juni 1940 semasa Perang Dunia II. 77 tahun silam, kota pelabuhan di Perancis yang letaknya cuma 10 kilometer dari Belgia itu jadi titik mengungsi para tentara Inggris, Perancis, Belgia, dan Kanada. Tentara sekutu disudutkan di bibir pantai, terdesak dan menunggu nasib untuk diselamatkan.



Ayo berenang!
Sekitar 400 ribu tentara sekutu nyawanya terancam. Para tentara yang berdiri di pinggir pantai tersebut adalah sasaran empuk tentara Jerman yang menghantui lewat suara pekik pesawat tempur Luftwaffe Jerman yang menukik tajam ke arah mereka. Tidak ada yang dapat dilakukan selain menunggu diselamatkan atau menunggu mati. Apakah yang akan terjadi? Bagaimana Nolan mengeksplorasi kegilaan imajinasinya dalam film dengan latar belakang non-fiksi ini?

Panjat, ayo panjat!
Sebagaimana karya Christopher Nolan lainnya; cerita diawali tanpa banyak narasi, dialog yang minim, dan tanpa bertele-tele perlu memperkenalkan nama karakter dalam film. Bagi anda yang sudah melahap habis semua film dari Sutradara Nolan anda pasti langsung merasakan bahwa Dunkirk masih menggunakan formula yang sama dengan film Nolan lainnya. Saya menyukai semua karakter di film ini. Lagi-lagi Nolan melakukannya dengan sangat baik. Sangat luar biasa adalah bagaimana Nolan berhasil menggali unsur kejiwaan dan ketakutan dari tiap karakternya dengan gestur dan mimik mukanya (atau tanpa mimik muka, seperti yang dilakukan Tom Hardy). Namun bukanlah karakter individunya yang coba digali Nolan; jauh dari itu, di film ini kita akan mendapat gambaran luas bagaimana sebuah event terjadi dengan gambaran dari para karakternya.

Film ini dibagi dalam 3 (tiga) latar tempat yang berbeda.

Darat (The Mole). Di sudut Dunkirk. Sebuah ketakutan ditampilkan oleh seorang Tommy (Fion Whitehead) yang tanpa perlu dikenalkan kita sudah tahu bahwa ia adalah seorang tentara Inggris yang mana diketahui dari bentuk rahang dan perawakannya, bersama Tommy juga ada Alex (Harry Styles), dan Gibson (Aneurin Barnard).

Udara (The Air). Sebuah ketegangan yang tidak kalah menakutkan terjadi di udara, yang mana pertempuran pesawat tempur sekutu dan Jerman terjadi. Ketegangan tersebut salah satunya dibuat oleh Farrier (Tom Hardy) yang jadi tokoh sentral dikarenakan harus bertahan menghadapi keganasan Angkatan Udara Jerman.

Laut (The Sea). Perjalan di laut dilakukan oleh seorang sipil, nelayan bernama Mr. Dawson (Mark Rylance, Bridge of Spies) dan anaknya serta seorang pemuda yang secara sukarela mengantarkan bantuan kepada tentara yang menunggu nasib di Dunkirk.

'Nasib saya emang gini, biar ganteng saya lebih sering ditutupin mukanya kalo di film.'
Saya peringatkan sekali lagi, lanjutan di bawah ini mungkin akan mengandung spoiler.

Bukan Nolan namanya jika tidak bisa merangkai sebuah kisah yang apik biarpun film ini berlatar belakang kisah non-fiksi. Semua latar terpecah tadi nantinya akan menjadi satu kesatuan yang apik dengan timeline yang tidak akan anda duga. Biarpun jika anda jeli anda akan menemukan jawabannya dari awal. Christopher Nolan tidak hanya menjual nama besar Tom Hardy, Mark Rylance, dan Harry Styles; lebih dari itu, Christopher Nolan mampu menyajikan semua aspek yang dibutuhkan dalam film menjadi sebuah karya yang apik. Seperti yang saya bilang di atas, Nolan adalah sutradara yang jago membuat pikiran kita berantakan dengan mengacak-acak konsep waktu dalam plot film; begitupun dengan Dunkirk. Jika Memento menggabungkan cerita yang bergerak maju dan mundur, Interstellar bercerita tentang waktu yang bergerak melingkar, maka Dunkirk bercerita tentang waktu yang saling timpang tindih sehingga membentuk satu kesatuan cerita yang utuh. 

Satu lagi yang memegang peranan penting dalam film ini adalah scoring dari sang composer Hans Zimmer yang begitu apiknya di sepanjang film. Suara dentingan jam begitu menghantui saya sepanjang film, seakan bicara waktu amatlah berharga pada semua scene di film ini. 

'Liat ga itu apaan?'
Saya harus memberikan pujian sedalam-dalamnya bagi film Dunkirk. Film ini begitu suksesnya memadukan segala macam unsur karakter, cerita, musik dan sinematografi dalam sebuah film sehingga kita seakan-akan tidak sedang menonton sebuah film namun justru kita seakan berada di tempat itu dan ikut merasakan ketegangan yang ada. Menonton Dunkirk tidaklah seperti menonton film perang biasa yang didalamnya penuh aksi heroik para tentara, pertumpahan darah akibat saling tembak, kesedihan dari para kekasih  yang ditinggal perang, dan lainnya itu. Para artis yang bermain dalam film ini pun bersinar cemerlang. Tidak diragukan lagi semua karakter memiliki peranan penting dalam film ini, jika anda menonton pastikan anda hapal semua wajah karakternya, karena Nolan sama sekali tidak akan mengenalkan karakter itu satu persatu. 

So my verdict is… saya harus mengatakan film ini adalah film yang sempurna. Semuanya begitu rapi tanpa ada kekurangan yang mengganggu saya. Satu-satunya penyesalan saya saat menonton film ini kali pertama adalah tidak menontonnya di IMAX. Jika anda menyukai film perang yang berkelas dan apik, segeralah tonton film ini. Film yang bagus adalah film yang akan selalu anda bicarakan dan diskusikan bersama teman-teman anda untuk berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun setelahnya. Bagiku, film itu selalu hadir dari seorang Christopher Nolan, dan Dunkirk adalah satu lagi masterpiece seorang Christopher Nolan!

Score: 9.8

Comments